JAMBI - Persediaan minyak sayur (goreng) di Provinsi Jambi aman dan mencukupi untuk kebutuhan masyarakat Jambi. Gubernur Jambi H Al Haris menyatakan itu usai Rapat bersama Distributor Minyak Sayur dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, di Ruang Video Conference Rumah Dinas Gubernur Jambi, Kamis (24/2).
Menjawab awak media, Haris menjelaskan, rapat yang dia lakukan bersama distributor minyak sayur terkait minyak sayur beberapa minggu terakhir mengalami kenaikan harga yang sangat signifikan di Indonesia, termasuk di Jambi.
Baca juga:
Merangin Bakal Produksi Air Kemasan
|
“Hari ini saya mengundang pelaku usaha dibidang minyak sayur yaitu distributor dan produsen minyak sayur, salah satunya produk minyak sayur merk Vipco yang merupakan minyak sayur produksi Jambi, ” ujar Al Haris.
Dia mengatakan, produksi minyak sayur Vipco bisa mencapai 96 ribu liter perhari atau sekitar lebih kurang delapan ribu dus minyak sayur. Kebutuhan konsumsi minyak sayur di Provinsi Jambi sekitar lebih kurang 830 ribu liter perminggu, yang berarti dengan satu perusahaan saja sudah bisa mencukupi kebutuhan untuk kebutuhan konsumsi masyarakat Provinsi Jambi.
“Saya pastikan untuk kondisi persediaan minyak sayur di Provinsi Jambi cukup. Sedangkan penyebab naiknya harga minyak sayur secara signifikan dalam beberapa waktu belakangan terakhir adalah karena pemerintah tidak lagi memberikan subsidi kepada produsen minyak sayur, ” tutur Al Haris.
Dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp14.000, sebut Haris, para produsen megeluhkan keuntungan mereka mengecil. Bahkan terancam merugi karena biaya produksi yang tetap.
“Ini terjadi karena mulai dari Tahun 2022. Sebelumnya pemerintah memberikan subsidi lebih kurang Rp7, 6 Triliun dan ini sangat membantu para produsen, ” jelas Haris seraya berkata akan menyampaikan masalah tersebut ke Menteri Perdagangan RI yang direncanakan akan kunjungan kerja ke Jambi Jumat besok.(IS/waal)